Tuhan,
Saya tahu mungkin waktu seperti
ini bukan waktu yang benar-benar istimewa untuk berdoa. Saya mengerti bahwa
perayaan seperti ini bukanlah sesuatu yang benar-benar Engkau senangi. Namun
entah mengapa, secara tak sadar ada untaian doa yang menoreh dalam pikiran saya
bersamaan dengan pergantian tahun masehi kali ini. Sesuatu yang sebelumnya
sangat jarang terjadi pada diri saya.
Tuhan, sebagai resolusi tahun
ini, saya tidak akan banyak meminta kepada-Mu. Saya tidak akan meminta hal-hal
klise seperti tahun ini saya harus lebih pintar, lebih kaya, lebih baik, atau
lebih bahagia dari tahun sebelumnya, dan sebagainya. Saya yakin Engkau selalu
memberikan itu kapanpun saya meminta. Saya hanya ingin menetapkan sesuatu dan
meminta sesuatu kepada-Mu.
Saya hanya ingin tetap bisa
membahagiakan orang-orang di sekitar saya.
Ya, saya hanya menetapkan satu
hal itu sebagai salah satu nilai yang akan mengubah saya. Saya akan berusaha
dengan sekuat tenaga untuk memberikan kebahagiaan kepada orang-orang di sekitar
saya. Meski kadang apa yang saya berikan tidak saya dapatkan kembali, asalkan
melihat senyum bahagia orang lain karena sesuatu yang saya lakukan, saya merasa
sangat puas, Tuhan. Saat-saat seperti itu adalah saat dimana saya merasa bahwa
kebahagiaan orang lain itu lebih penting dari kebahgiaan saya sendiri.
Oleh karena itu, saya meminta
satu hal kepada-Mu. Saya hanya ingin keikhlasan tiap kali orang lain bahagia
meski bukan karena saya, dan kekuatan untuk tetap selalu ada bagi orang lain.
Ada untuk mendengarkan cerita mereka. Ada untuk menjadi sandaran mereka. Ada
ketika mereka senang atau sedih. Saya hanya ingin berguna bagi orang lain. Meski
pada akhirnya lelah dan sakit akan mencoba menggoyahkan prinsip hamba.
Saya sangat yakin bahwa Engkau
tidak akan menyia-nyiakan sedikitpun dari kebaikan yang hamba-Nya lakukan tanpa
sebuah pembalasan. Saya hanya tak tahu kapan pastinya Engkau akan membalasnya,
namun saya yakin bahwa itu adalah sesuatu yang pasti. Saya hanya merasa bahwa
Engkau mengarahkan pikiran saya memang untuk melengkapi dan membantu orang lain
dalam masalahnya, meskipun belum tentu saya dapat menyelesaikan masalah saya
sendiri. Itu saya anggap sebagai sebuah anugerah bagi saya karena tak semua
orang bisa memilikinya dan mampu hidup dengannya.
Tuhan, kadang saya lelah untuk
berbuat baik karena apa yang saya dapatkan tak seperti yang saya harapkan.
Namun saya tetap yakin suatu saat nanti, kalau Engkau merasa bahwa saya telah
cukup dewasa dari tempaan hidup seperti ini, saya yakin Engkau bakal menggantikannya
dengan sesuatu yang luar biasa.
Saya hanya berharap Engkau mau
mempertemukan orang seperti saya di dunia ini secepatnya, sehingga saya tak
merasa terlalu sendiri.
Terima kasih Tuhan telah
mendengarkan cerita saya. Meskipun saya hanya menuliskannya sambil berlinangan air mata, saya yakin bahwa
Engkau mengetahui isi pikiran saya bahkan sebelum kalimat-kalimat ini tertuliskan.
Jakarta, 010113
No comments:
Post a Comment